Kamis, 09 Juli 2009

Candi Budha Terbesar di Abad ke 9


Siapa tak kenal Candi Borobudur? Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati.

Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.

Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.

Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu. Empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka. Sementara, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu, melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Bagian paling atas yang disebut Arupa melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.

Setiap tingkatan memiliki relief-relief indah yang menunjukkan betapa mahir pembuatnya. Relief itu akan terbaca secara runtut bila anda berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, yaitu Ramayana. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).

Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sang Budha. Karenanya, candi ini dapat dijadikan media edukasi bagi orang-orang yang ingin mempelajari ajaran Budha. YogYES mengajak anda untuk mengelilingi setiap lorong-lorong sempit di Borobudur agar dapat mengerti filosofi agama Budha. Atisha, seorang budhis asal India pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candi yang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa ini.

Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari Serlingpa (salah satu raja Kerajaan Sriwijaya), Atisha mampu mengembangkan ajaran Budha. Ia menjadi kepala biara Vikramasila dan mengajari orang Tibet tentang cara mempraktekkan Dharma. Enam naskah dari Serlingpa pun diringkas menjadi sebuah inti ajaran disebut "The Lamp for the Path to Enlightenment" atau yang lebih dikenal dengan nama Bodhipathapradipa.

Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur adalah bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa candi itu ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikitari rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Dasarnya adalah prasasti Kalkutta bertuliskan 'Amawa' berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi. Beberapa yang lain mengatakan Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi.

Dengan segala kehebatan dan misteri yang ada, wajar bila banyak orang dari segala penjru dunia memasukkan Borobudur sebagai tempat yang harus dikunjungi dalam hidupnya. Selain menikmati candinya, anda juga bisa berkeliling ke desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo untuk melihat aktivitas warga membuat kerajinan. Anda juga bisa pergi ke puncak watu Kendil untuk dapat memandang panorama Borobudur dari atas. Tunggu apa lagi? Tak perlu khawatir gempa 27 Mei 2006, karena Borobudur tidak terkena dampaknya sama sekali.

Ada dugaan bahwa ketika borobudur dibangun, masih terlihat polaris dari daerah itu. Polaris kini dikenal sebagai bintang utara karena bintang ini adalah bintang paling terang pada rasi ursa minor dan paling dekat dengan kutub utara.

Borobudur pernah dilupakan karena dahulu kala ketika pertama kali ditemukan oleh Belanda, candi ini tertutup oleh semak belukar. Area tersebut memang sempat ditinggalkan oleh warga setempat diduga karena bencana alam.

Rabu, 08 Juli 2009

Diet Apa Nggak Ya.............

Dengan fenomena zero size yang sekarang sedang berkembang, pasti banyak kaum wanita yang bertekad bulat melakukan diet ketat. Bahkan kadang sangking ketatnya malah terasa menyiksa diri sendiri. Memang tubuh gendut merupakan masalah buruk. Selain tak bagus dipandang, juga tak bagus buat kesehatan. Namun, menjalankan program diet seharusnya menyenangkan dan juga menyehatkan, bukanya jadi siksaan. Berikut kami berikan beberapa panduan sehat dan menyenangkan.

1. Pertama-tama kenali tubuh sendiri. Berhentilah membandingkan dengan tubuh teman-teman Anda. Saat Anda mengenal cara kerja tubuh sendiri, maka akan lebih mudah untuk memenuhi apa yang dibutuhkannya.

2. Usir rasa bersalah. Makan makanan sehat seperti buah dan sayuran tiap hari. Diet bukan berarti Anda harus berhenti ngemil sama sekali, boleh sekali-kali makan kue dan keripik, tapi dalam takaran yang wajar.

3. Fokus pada makanan yang Anda makan sewaktu Anda duduk menyantapnya. Makanlah perlahan-lahan dan rasakan seperti apa rasanya dengan sungguh-sungguh. Bayangkan perasaan 'menggigit' yang Anda dapatkan. Dengan melakukan ini, Anda bukan hanya sekedar makan untuk mengisi perut tapi juga menghargai apa yang Anda makan.

4. Jangan melakukan tindakan ekstrim seperti sama sekali tak makan demi kurus dalam waktu cepat. Yang terbaik adalah makan dalam porsi sedikit, yang mancakup tiga nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan dua camilan tiap hari untuk metabolisme yang lebih efisien.

5. Makan makanan karbohidrat kompleks seperti padi-padian penuh, pasta dan buah-buahan untuk menjaga kadar gula dalam tubuh Anda tetap normal. Ini juga berguna untuk membuat Anda tetap bertenaga dan memenuhi Anda dengan serat sehat.

6. Saat Anda merasa ingin ngemil kue atau keripik, turutilah, tapi dengan porsi kecil. Lakukan sesekali saja sampai Anda terbiasa dengan pola makan sehat tanpa ngemil.


Tapi ada yang berpendapat lain lho....... Ini dia........

Pada tanggal 1 Mei 2008, disaat seluruh dunia merayakan hari Buruh Sedunia (rata-rata disertai dengan unjuk rasa saat liat di televisi), di saat umat Kristiani merayakan hari Pentakosta, tapi aku malah mendapatkan barokah yang tiada ternilai dalam sejarah hidupku (karena baru pertama kali ini). Melihat dengan mata kepala sendiri dan LIVE (langsung) kontestan-kontestan wanita cantik di acara bertajuk "Gemuk Itu Cantik" di bilangan Mall Surabaya. Alhamdulillah, puji syukur atas nikmat yang Engkau limpahkan pada hamba...
Para kontestan wanita yang memiliki predikat "Big Size" atau istilah paling keren "BOHAI", sangat piawai dalam menjiwai acara tersebut. Mereka yang lebih pantas aku panggil sebagai ibu, tampil dengan Percaya Diri di hadapan publik (seakan-akan mereka yang paling cantik di antara wanita sedunia).

Ya! Gemuk itu Cantik! (jujur saya sangat terkesan sekali dengan acara ini).

Peserta-peserta yang berasal dari berbagai kota besar di Indonesia, Surabaya tentunya sebagai Tuan Rumah, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, DI Yogyakarta dan Bali (ini aku dengar langsung dari Panitia saat acara berlangsung). Moment yang sangat indah tersebut sangat aku sayangkan dengan kebodohanku sendiri, uda datang dengan spontan, lupa gak bawa kamera yang seharusnya pantas aku dokumentasikan dan aku publish di website ini. Sial! Padahal acara seperti sangat jarang aku dengar dan aku temui. Acara yang berlangsung 2 (dua) jam itu sangat meriah walau kesannya sederhana, karena rata-rata mereka memakai kebaya.
Ternyata pada penghujung acara aku mendengar dari panitia, bahwa acara ini sebagai peringatan Hari Ibu Kita Kartini. Wa....pantesan mereka tampil begitu cantik-cantik. Setidaknya ada kesan moral disini (sebenarnya khusus bagi wanita, bahwa Kartini demi memperjuangkan hak-hak wanita agar sejajar dengan pria (emansipasi) terwujud di Tanah Air Indonesia ini. Ada baiknya (sekali lagi khusus bagi wanita) wajib meneruskan perjuangan Ibu Kita Kartini tanpa memperdulikan keadaan tubuh kita, karena bagi saya, wanita yang dilahirkan di dunia ini pasti cantik menurut Ciptaan Allah SWT. Lagipula "Gemuk Itu Cantik".

Nah, semua keputusan ada di tangan kalian. Apakah mau diet atau nggak..... Selama diet itu sehat sih nggak masalah.... Tapi kalo dietnya salah, mendingan nggak usah diet dulu.... Atau kalo mau diet, konsultasi dokter dulu yaw.........
See u Next ini my other post.........
^-^